Entri yang Diunggulkan

Jual Sarung Cover Selimut Mobil dan Motor Murah Berkualitas

Bismillahirrahmanirrahim . . . Assalamualaikum Wr. Wb. SAWAWA COVER


Butuh Persiapan!

Timnas U-23 SEA GAMES 2013
Mimpi itu telah pupus. Ya Indonesia gagal memetik medali emas di cabang olahraga sepakbola pada SEA Games 2013 di Myanmar. Ramdani Lestaluhu dan kawan-kawan harus rela melihat para pemain Thailand bersorak di penghujung laga puncak.


Indonesia mengusung target mendapatkan emas  dalam ajang pesta olahraga se-Asia Tenggara ke-27 ini. Merah-Putih terakhir menyabet kesuksesan sebagai  tim nomor satu di SEA Games, pada 1991. Ketika itu, Indonesia yang mengalahkan Thailand setelah melalui drama adu penalti.

Kegagalan selalu mendatangkan kekecewaan. Setelah urung juara pada Piala AFF 2010, kegagalan di SEA Games kali ini, menambah panjang rasa penasaran pencinta sepakbola Tanah Air. Publik yang masih membayangkan  Tim Nasional  Indonesia sebagai kekuatan besar di  kawasan ini, harus kembali menerima reality check. Apa yang salah?

Tim Nasional Indonesia U-23 tampil kurang meyakinkan selama persiapan. Tim yang ditangani pelatih Rahmad Darmawan, tampil kurang padu saat mengikuti berbagai event yang menjadi ajang pemanasan.

Saat turun di ajang Islamic Solidarity Games (ISG), September lalu, Diego Michiels dan kawan-kawan memang sampai juga ke final, tapi lebih banyak menimbulkan tanggapan pesimis dari khalayak.  Begitupun saat mengikuti mini turnamen MNC Cup. Meski keluar sebagai juara, kelemahan di sana-sini hanya menunjukkan sinyal Indonesia bakal kesulitan saat di Myanmar.

Lini depan Garuda Muda kurang daya gedor.Dalam pertandingan-pertandingan melawan Laos, Papua Nugini dan Maladewa, banyak peluang terbuang sia-sia karena penyelesaian akhir yang buruk. Sorotan lain yang menjadi problem ialah, pemain tidak mampu bermain secara tim karena para pemain terlalu individual.

Kekhawatiran itu terbukti di tiga partai pertama penyisihan Grup B, saat Indonesia berhadapan dengan Kamboja, Thailand dan Timor Leste. Tapi entah bagaimana, saat di partai terakhir, Garuda Muda menunjukkan karakter yang berbeda. Bermain sebagai tim dan akhirnya menang 1-0 dari tim tuan rumah.

Pun begitu ketika menghadapi Malaysia di semifinal. Pasukan Rahmad Darmawan tampil energik dan mendominasi permainan. Malaysia akhirnya mereka bekap. Meski bermain imbang 1-1 di waktu normal dan perpanjangan waktu, Malaysia yang datang ke semifinal dengan kepercaaan diri tinggi, karena merasa lebih bagus dari Indonesia, akhirnya bungkam.

Indonesia seperti mesin yang terlambat panas. Di final menghadapi Thailand, yang sebelumnya menghajar Indonesia 4-1, para pemain seperti  Rizki Pellu, Manahati Lestusen, Diego Michiels, dan Ramdani Lestaluhu memperagakan permainan solid,lebih banyak menekan ketimbang Thailand. Sayang setelah kecolongan satu gol,  usaha keras para pemain seolah tak terbayar setimpal.Indonesia akhirnya harus puas dikalungi medali perak.

Tapi, bila melihat usaha Thailand untuk merebut emas, prestasi yang ditorehkan Negeri Gajah Putih itu menjadi wajar saja. Ambisinya linier dengan ikhtiarnya. Mereka mempersiapkan apa yang dibutuhkan untuk menjadi juara. Persiapan yang lebih matang dari kompetitor, termasuk Indonesia. Selama setahun pasukan Kiatisuk Senamuang ditempa. “Sejak Januari,” kata Kiatisuk.

Lalu Indonesia? Badan Tim Nasional Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) baru mengumpulkan para pemain awal Juni. Para pemain pun sempat diliburkan satu bulan sebelum pertengahan Agustus, untuk mencari klub.Setelah itu para pemain mengikuti penyaringan.Intensitas uji coba yang layak baru dilakukan September saat ISG, dan MNC Cup pada November.  Artinya kerangka tim baru terbentuk  tiga bulan sebelum SEA Games 2013.

Padahal ada anggapan umum dalam olahraga: Latihan harus dilakukan sekereras-kerasnya dengan persiapan sebaik-baiknya. Karena, ketika kita berlatih keras pun, kemenangan belum tentu diraih, sebab musuh juga berlatih dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk mendorong batas kemampuan mereka.

Akhirnya, melihat kerja keras para Garuda Muda yang memberi sumbangan perak, menjadi prestasi yang layak diapresiasi, tidak pantas dicibir karena itulah kemampuan terbaik yang mereka bisa berikan dengan segala persiapan ala kadarnya.

Ambisi besar harus ditunjang usaha yang juga besar, bukan “nafsu besar usaha kurang”. Kedepan, kita berharap Federasi (PSSI) tak lagi hanya mengkhayal bila memasang target juara.


Source : http://bola.okezone.com/read/2013/12/22/262/915844/jangan-lagi-mengkhayal

0 Response to "Butuh Persiapan!"

Posting Komentar

Bengkel Las Sawawa Teknik

About Me

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Followers