Assalamualaikum Wr. Wb.
Anda mungkin sudah dengar jutaan cerita, tapi apa anda sudah
dengar cerita-cerita ini?
Yang Pertama :
Setelah makan malam, seorang ibu dan putrinya bersama-sama
mencuci mangkuk dan piring, sedangkan ayah dan putranya menonton TV di ruang
tamu.
Mendadak, dari arah dapur terdengar suara piring yang pecah, kemudian sunyi senyap. Si putra memandang ke arah ayahnya dan berkata, “Pasti ibu yang memecahkan piring itu.” “Bagaimana kamu tahu?” kata si Ayah. “Karena tak terdengar suara dia memarahi orang lain,” sahut anaknya.
Mendadak, dari arah dapur terdengar suara piring yang pecah, kemudian sunyi senyap. Si putra memandang ke arah ayahnya dan berkata, “Pasti ibu yang memecahkan piring itu.” “Bagaimana kamu tahu?” kata si Ayah. “Karena tak terdengar suara dia memarahi orang lain,” sahut anaknya.
Pesan Moral :
Kita semua sudah terbiasa
menggunakan standar yang berbeda melihat orang lain dan memandang diri sendiri,
sehingga acapkali kita menuntut orang lain dengan serius, tetapi memperlakukan
diri sendiri dengan penuh toleran.
Yang Kedua :
Ada dua grup pariwisata yang pergi bertamasya ke pulau Yi Do
di Jepang. Kondisi jalannya sangat buruk, sepanjang jalan terdapat banyak
lubang. Salah satu pemandu berulang-ulang mengatakan keadaan jalannya rusak
parah dan tak terawat.
Sedangkan pemandu yang satunya lagi berbicara kepada para turisnya dengan nada puitis, “Yang kita lalui sekarang ini adalah jalan protokol ternama di Yi Do yang bernama jalan berdekik yang mempesona.”
Sedangkan pemandu yang satunya lagi berbicara kepada para turisnya dengan nada puitis, “Yang kita lalui sekarang ini adalah jalan protokol ternama di Yi Do yang bernama jalan berdekik yang mempesona.”
Pesan Moral :
Walaupun keadaannya sama,
namun pikiran yang berbeda akan menimbulkan sikap yang berbeda pula. Pikiran
adalah suatu hal yang sangat menakjubkan, bagaimana berpikir, keputusan berada
di tangan Anda.
Yang Ketiga :
Murid kelas 3 SD yang sama, mereka memiliki cita-cita yang
sama pula yaitu menjadi badut. Guru dari Tiongkok pasti mencela, “Tidak
mempunyai cita-cita yang luhur, anak yang tidak bisa dibina!”
Sedangkan guru dari Barat akan bilang, “Semoga Anda membawakan kecerian bagi seluruh dunia!”
Sedangkan guru dari Barat akan bilang, “Semoga Anda membawakan kecerian bagi seluruh dunia!”
Pesan Moral :
Terkadang orang yang lebih
tua, bukan hanya lebih banyak menuntut daripada memberi semangat, malahan
sering membatasi definisi keberhasilan dengan arti yang sempit.
Yang Keempat :
Istri sedang memasak di dapur. Suami yang berada di
sampingnya mengoceh tak berkesudahan, “Pelan sedikit, hati-hati! Apinya terlalu
besar. Ikannya cepat dibalik, minyaknya terlalu banyak!”
Istrinya secara spontan menjawab, “Saya mengerti bagaimana cara memasak sayur.” Suaminya dengan tenang menjawab, “Saya hanya ingin dirimu mengerti bagaimana perasaan saya … saat saya sedang mengemudikan mobil, engkau yang berada disamping mengoceh tak ada hentinya.”
Istrinya secara spontan menjawab, “Saya mengerti bagaimana cara memasak sayur.” Suaminya dengan tenang menjawab, “Saya hanya ingin dirimu mengerti bagaimana perasaan saya … saat saya sedang mengemudikan mobil, engkau yang berada disamping mengoceh tak ada hentinya.”
Pesan Moral :
Belajar memberi
kelonggaran kepada orang lain itu tidak sulit, asalkan Anda mau dengan serius
berdiri di sudut dan pandangan orang lain melihat suatu masalah.
Yang Kelima :
Sebuah bus yang penuh dengan muatan penumpang sedang melaju dengan
cepat menelusuri jalanan yang menurun, ada seseorang yang mengejar bus ini dari
belakang.
Seorang penumpang mengeluarkan kepala keluar jendala bus dan berkata dengan orang yang mengejar bus, “Hai kawan! Sudahlah Anda tak mungkin bisa mengejar!”
Orang tersebut menjawab, “Saya harus mengejarnya . . .” Dengan nafas tersenggal-senggal dia berkata, “Saya adalah pengemudi dari bus ini!”
Seorang penumpang mengeluarkan kepala keluar jendala bus dan berkata dengan orang yang mengejar bus, “Hai kawan! Sudahlah Anda tak mungkin bisa mengejar!”
Orang tersebut menjawab, “Saya harus mengejarnya . . .” Dengan nafas tersenggal-senggal dia berkata, “Saya adalah pengemudi dari bus ini!”
Pesan Moral :
Ada sebagian orang harus berusaha keras dengan
sangat serius, jika tidak demikian, maka akibatnya akan sangat tragis!
Dan juga dikarenakan harus menghadapi dengan sekuat tenaga, maka kemampuan yang masih terpendam dan sifat-sifat khusus yang tidak diketahui oleh orang lain selama ini akan sepenuhnya muncul keluar.
Dan juga dikarenakan harus menghadapi dengan sekuat tenaga, maka kemampuan yang masih terpendam dan sifat-sifat khusus yang tidak diketahui oleh orang lain selama ini akan sepenuhnya muncul keluar.
Yang Keenam :
Si A : “Tetangga yang yang baru pindah itu sungguh jahat, kemarin
tengah malam dia datang ke rumah saya dan terus menerus menekan bel di rumah
saya.”
Si B : “Memang sungguh jahat! Adakah Anda segera melapor polisi?”
Si A : “Tidak. Saya menganggap mereka orang gila, ya saya terus menerus meniup terompet saya.”
Si B : “Memang sungguh jahat! Adakah Anda segera melapor polisi?”
Si A : “Tidak. Saya menganggap mereka orang gila, ya saya terus menerus meniup terompet saya.”
Pesan Moral :
Semua kejadian pasti ada sebabnya, jika
sebelumnya kita bisa melihat kekurangan kita sendiri, maka jawabannya pasti
berbeda.
Yang Ketujuh :
Zhang San sedang mengemudikan mobil berjalan di jalan pegunungan,
ketika dengan santai menikmati pemandangan yang indah, mendadak dari arah depan
datang sebuah truk barang.
Si sopir truk membuka jendela dan berteriak dengan keras, “Babi!” Mendengar suara ini Zhang San menjadi emosi, dia juga membuka jendela memaki, “Kamu sendiri yang babi!”
Baru saja selesai memaki, dia telah bertabrakan dengan gerombolan babi yang sedang menyeberangi jalan.
Si sopir truk membuka jendela dan berteriak dengan keras, “Babi!” Mendengar suara ini Zhang San menjadi emosi, dia juga membuka jendela memaki, “Kamu sendiri yang babi!”
Baru saja selesai memaki, dia telah bertabrakan dengan gerombolan babi yang sedang menyeberangi jalan.
Pesan Moral :
Jangan salah tafsir maksud kebaikan dari orang
lain, hal tersebut akan menyebabkan kerugian Anda, juga membuat orang lain
terhina.
Yang Kedelapan :
Seorang bocah kecil bertanya kepada ayahnya, “Apakah menjadi seorang
ayah akan selalu mengetahui lebih banyak dari pada anaknya?”
Ayahnya menjawab, “Sudah tentu!”
“Siapa yang menemukan listrik?”
“Edison.”
“Kalau begitu mengapa bukan ayah Edison yang menemukan listrik?”
Ayahnya menjawab, “Sudah tentu!”
“Siapa yang menemukan listrik?”
“Edison.”
“Kalau begitu mengapa bukan ayah Edison yang menemukan listrik?”
Pesan Moral :
Pakar acapkali adalah kerangka kosong yang
tidak teruji, lebih-lebih pada zaman pluralis terbuka sekarang ini.
Yang Kesembilan :
Ketika mandi Toto kurang hati-hati telah menelan sebongkah kecil sabun,
ibunya dengan gugup menelepon dokter rumah tangga minta pertolongan.
Dokter berkata, “Sekarang ini saya masih ada beberapa pasien, mungkin setengah jam kemudian saya baru bisa datang ke sana.”
Ibu Toto bertanya, “Sebelum Anda datang, apa yang harus saya lakukan? Dokter itu menjawab, “Berikan Toto secangkir air putih untuk diminum, kemudian melompat-lompat sekuat tenaga, maka Anda bisa menyuruh Toto meniupkan gelembung busa dari mulut untuk menghabiskan waktu.”
Dokter berkata, “Sekarang ini saya masih ada beberapa pasien, mungkin setengah jam kemudian saya baru bisa datang ke sana.”
Ibu Toto bertanya, “Sebelum Anda datang, apa yang harus saya lakukan? Dokter itu menjawab, “Berikan Toto secangkir air putih untuk diminum, kemudian melompat-lompat sekuat tenaga, maka Anda bisa menyuruh Toto meniupkan gelembung busa dari mulut untuk menghabiskan waktu.”
Pesan Moral :
Jika peristiwa sudah
terjadi, mengapa tidak dihadapi dengan tenang dan yakin. Daripada khawatir
lebih baik berlega, dari pada gelisah lebih baik tenang.
Source : http://www.kaskus.co.id/post/52778d1420cb17c05700000a#post52778d1420cb17c05700000a
Source : http://www.kaskus.co.id/post/52778d1420cb17c05700000a#post52778d1420cb17c05700000a
0 Response to "Cerita-Cerita Lucu Lengkap dengan Pesan Moralnya"
Posting Komentar